Kerajinan Kain Tenun Jepara Ekpor Sampai Eropa

Kerajinan tenun ikat di Jepara hanya terpusat di Desa Troso. Namun, belakangan ini, kerajinan tersebut sudah mulai merambah desa-desa lain di Jepara, seperti Desa Sowan Lor dan Desa Pecangaan Kulon.

Alhasil, kapasitas produksi tenun ikat di Jepara terus meningkat dari waktu ke waktu. Para pengrajin juga gencar memasarkan produk tenun ikatnya.

Dengan difasilitasi oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Jepara, mereka rutin mengikuti pameran di kota-kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Semarang, dan Bali. “Hampir setiap bulan kami, para pengrajin mengikuti pameran,” kata Habib, pengelola toko Lumintu Tenun di Desa Troso.

Dari berbagai ajang pameran itu, kerajinan tenun ikat Jepara semakin dikenal luas. Popularitas tenun ikat Jepara kian mencorong lantaran banyak pengrajin yang bersinergi dengan pengusaha mebel setempat.

Sinergi itu berupa kerjasama antara pengrajin tenun dengan pengusaha mebel. Toko Lumintu Tenun , misalnya, diminta oleh beberapa perusahaan mebel setempat untuk membuat jok mebel. “Mereka yang bikin mebelnya dan minta dibuatkan jok mebelnya kepada kami,” katanya.

Berkat kerjasama ini juga kain tenun Jepara semakin dikenal luas. Bahkan, sampai ke luar negeri. Maklumlah, industri mebel Jepara sendiri sudah kesohor, baik di dalam maupun luar negeri.

Kini, selain melayani order dari pengusaha mebel di Jepara, toko Lestari Indah juga kerap mendapat pesanan jok mebel dari pengusaha mebel di Eropa dan Amerika Serikat.

Jok mebel buatan para penenun ini diminati karena memang terbuat dari kain tenun yang cantik dan memiliki nilai seni yang tinggi.

Mbak Lilik, pengelola toko Aida Tenun mengatakan, tenun ikat Troso diminati karena harganya miring dengan kualitas kain yang bagus dan halus. Selain itu, produksi tenun di daerah ini tergolong cepat, sehingga konsumen tidak perlu menunggu terlalu lama.

Tak heran, bila tenun ikat Troso kini merupakan yang terbesar di Indonesia. “Tenun ATBM (alat tenun bukan mesin) di Troso bisa menghasilkan 5.000 meter kain per bulan,” ujarya.

Tags: